manfaat.co – Beberapa sifat buruk merugikan ada yang baik kita hindari agar hidup menjadi lebih baik. Setiap manusia tentunya memiliki sikap buruk dan baik, sepanjang hidup pun sebagai manusia kita tentunya akan terus memilah-milah mana sifat baik yang perlu ditanamkan dalam diri dan mana sifat buruk yang sebaiknya dijauhi atau dihindari. Jangan malah bersikap kurang peduli sampai kita dikuasai berbagai sifat yang kurang baik, jika itu sampai terjadi, tentunya akan ada banyak orang yang malas untuk berteman dengan kamu dan hidup kamu akan selalu dipenuhi dengan konflik akibat sifat buruk tersebut.
Sifat Buruk Merugikan Yang Wajib Dihindari, Begini Peribahasanya
- Suka Memanfaatkan Kerja Keras Orang Lain
Sifat ini akan sangat terlihat ketika seseorang berada di dalam sebuah kelompok, dia sering menghindari tugas dan orang lain yang akan mengerjakannya, namun untuk urusan hasilnya dia tidak ingin ketinggalan untuk menerimanya. Jangn sampai gak kebagian hasilnya, hasilnya dikurangi sedikit demi memberi upah lebih untuk yang bekerja paling keras, dia pasti gak akan terima. Bahkan kalau bisa, semua hasilnya ingin buat dia saja, sifat seperti ini pastinya sangat menyebalkan bukan? Ada salah satu peribahasa yang cocok dengan sifat seperti ini yaitu ‘awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya’ yang artinya kita yang bersusah payah, tapi orang lain yang mendapatkan manfaatnya, jangan sampai sifat ini ada dalam diri kita. - Selalu Hanya Mengikuti Perkataan Orang
Sifat buruk merugikan selanjutnya yaitu hanya mengikuti perkataan orang saja, ada dua kemungkinan dari sifat yang hanya suka mengikuti perkataan orang lain. Bisa jadi asal menurut saja sebagai perintah atau saran atau bisa juga meniru ucapan orang lain, sifat seperti pastinya sering kamu temui di lingkungan pertemanan kamu. Biasanya orang seperti ini akan berlagak pintar, karena ucapan yang diturunkannya memang berasal dari orang yang pintar, sayangnya bukannya digunakan untuk bahan belajar malah seperti untuk bergaya agar terlihat pintar di mata orang lain. Ada satu peribahasa yang cocok dengan sifat seperti ini yaitu ‘berlidah di lidah orang’. - Curang Dan Rakus, Ingin Diberi Tapi Tidak Ingin Memberi
Hidup memang perlu seimbang, kalau kita suka diberi, sesekali kita juga harus bergantian memberi orang lain. Agar orang lain juga merasa senang dan mengetahui kalau dirinya diperhatikan, semakin menyebalkan kalau kamu hanya ingin diberi saja tapi kamu tidak pernah mau memberi, tetapi kalau dirinya gak diberi langsung sewot dan merasa dianaktirikan. Tapi beda halnya jika seseorang memang tidak memiliki kemampuan untuk membalas pemberian orang lain, kalau sebenarnya orang itu mampu tapi tidak ingin memberi, ada peribahasa yang cocok untuknya ‘di pedang orang berlari, di padang sendiri berjingkat’. - Suka Mencela Orang lain
Sifat buruk merugikan selanjutnya yaitu suka mencela orang lain, rasanya memang gak ada sih pencela yang lebih baik daripada orang yang dicelanya. Karena kalau dirinya lebih baik, pasti merasa mencela orang lain itu sama sekali gak ada untungnya, berbeda dengan orang yang sebenarnya tidak lebih baik dari yang dicela. Sebenarnya diam-diam pasti dia berharap selamanya bisa membuat dirinya terlihat lebih baik daripada orang yang dia cela, padahal orang-orang disekitarnya tidak tertipu dengan ucapannya. Ada peribahasa yang cocok untuknya yaitu ‘mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih’. - Gak Peduli Sesalah Apapun, Kalau Keluarga Atau Teman Harus Dibela
Sikap seperti ini masih cukup sering ditemui, padahal sikap ini sangat salah. Bukan berarti ingin menyudutkan teman atau saudara yang melakukan kesalahan, itu mungkin akan membuat mereka merasa lebih buruk, tapi setidaknya jangan langsung membutakan kamu dari kebenaran yang ada. Kalau memang orang terdekatmu salah kamu harus mengakuinya dia salah dan memberikan masukan yang benar, jangan yang salah dibilang benar hanya karena pelakunya masih orang terdekat kita, sebaliknya yang menjadi korban justru kamu sudutkan, ini namanya kamu tidak dapat bersikap objektif. Ada peribahasa yang cocok untuk orang yang bersikap seperti ini ‘tidak ada ornag menggaruk ke luar badan’ yang artinya memihak teman atau saudara itu sudah menjadi satu hal yang biasa, namun yang terbaik tetap tidak kehilangan objektivitas dan rasa keadilan dalam menilai dan menyikapi apapun.