Manfaat.co – Kabar kemenangan Greysia/Apriyani menjadi kabar yang sangat membanggakan, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas cabang olahraga bulu tangkis nomor ganda putri olimpiade Tokyo 2020. Kesuksesan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 juga diiringi oleh tiga rekor yang sangat fantastis, Greysia/Apriyani berhasil meraih medali emas olimpiade setelah mereka mengalahkan wakil dari China unggulan kedua, yaitu Chen Qin Chen/Apriyani sukses menumbangkan Chen/Jia dua gim langsung atau straight game dengan skor 21-19 dan 21-15.
Kemenangan kedua atlet bulu tangkis ini membuat tradisi emas bulu tangkis Indonesia di Olimpiade terus berlanjut. Sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1992, Indonesia hanya satu kali mendapatkan kegagalan untuk meraih medali emas, momen tersebut terjadi pada tahun 2012 tepatnya di Olimpiade London. Pada tujuh edisi lainnya, termasuk pada Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia selalu berhasil meraih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis. Secara keseluruhan bulu tangkis Indonesia bahkan sudah berhasil menyumbangkan delapan media emas Olimpiade untuk tanah air, yang mana ini tentunya menjadi kebanggaan untuk Indonesia sendiri. Dibalik keberhasilan GreyAp, ada beberapa fakta menarik.
Greysia Polii Menjadi Pebulu Tangkis Peraih Medali Emas Paling Tua Dalam Sejarah
Ketika tampil pada final Olimpiade Tokyo 2020 bersama dengan Apriyani, Greysia Polii tercatat berusia 33 tahun 356 hari. Usia tersebut membuat Greysia Polii kini berstatus pebulu tangkis peraih medali emas paling tua dalam sejarah Olimpiade, Greysia Polii mengalahkan rekor mantan tunggal putri China, Zhang Ning yang usianya 33 tahun 89 hari ketika berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008. Dikutip dari beberapa sumber, Greysia Polii juga menjadi salah satu atlet putri paling tua yang berhasil meraih media emas pada Olimpiade ini.
Greysia/Apriyani Menjadi Ganda Putri Indonesia Pertama Yang Berhasil Meraih Medali Emas
Kabar kemenangan Greysia/Apriyani menjadi kabar yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia untuk melihat ganda putri Tanah Air berdiri di podium Olimpiade akhirnya terhenti. Sebelumnya, prestasi terbaik ganda putri Indonesia di Olimpiade tidak pernah lebih dari perempat final, tercatat empat ganda putri Indonesia yang sebelumnya juga berhasil lolos hingga perempat final Olimpiade.
Mereka yaitu Lili Tampi/Finarsih yang bertanding di Olimpiade Barcelona tahun 1992, Eliza Nathanael/Zelin Resiana yang bertanding di Olimpiade Atlanta 1996, Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta yang bertanding pada Olimpiade Sydney tahun 2000 dan juga Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pada Olimpiade Rio tahun 2016 lalu. Kemudian kini Greysia dan Apriyani menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020, kesuksesan Greysia dan Apriyani ini sekaligus melengkapi prestasi bulu tangkis Indonesia di Olimpiade. Indonesia sukses mengikuti jejak China yang sebelumnya berstatus satu-satunya Negara yang meraih medali emas dari lima nomor bulu tangkis Olimpiade.
Greysia/Apriyani Menjadi Ganda Putri Non Unggulan Pertama Yang Berhasil Meraih Medali Emas Bulu Tangkis Olimpiade
Sebelumnya medali emas bulu tangkis ganda putri Olimpiade selalu menjadi milik pasangan yang menjadi unggulan. Fakta ini kemudian berhasil diubah oleh Greysia dan Apriyani pada Olimpiade Tokyo 2020, keduanya ini berstatus ganda putri non unggulan pertama yang berhasil mendapatkan medali emas Olimpiade. Kabar kemenangan Greysia/Apriyani ini langsung disambut tangis harus dan rasa bangga masyarakat Indonesia dengan mereka, kemenangan keduanya semakin terlihat fantastis karena mereka juga berhasil mengalahkan tiga gandar putri yang memiliki status unggulan sebelum meraih media emas Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia/Apriyani sukses mengalahkan ganda putri nomor satu dunia asal Jepang yaitu Yuki Fukusima/Sayaka Hirota, pada laga terakhir di Grup A, pada babak semifinal ini Greysia/Apriyani berhasil menumbangkan unggulan keempat asal Korea Selatan, Lee Sohee/Shin Seungchan, kemudian kedua atlet bulu tangkis ini tentunya menyempurnakan penampilan mereka dengan mengalahkan mantan juara dunia sekaligus unggulan kedua, Chen/Jia, pada partai final Olimpiade Tokyo 2020. Dari kemenangan keduanya ini, mereka bahkan mendapatkan banyak apresiasi dari pemerintah, hingga beberapa influencer juga memberikan hadiah yang cukup fantastis, mulai dari uang ratusan juta hingga cabang perusahaan.