İstanbul escort bayan sivas escort samsun escort bayan sakarya escort Muğla escort Mersin escort Escort malatya Escort konya Kocaeli Escort Kayseri Escort izmir escort bayan hatay bayan escort antep Escort bayan eskişehir escort bayan erzurum escort bayan elazığ escort diyarbakır escort escort bayan Çanakkale Bursa Escort bayan Balıkesir escort aydın Escort Antalya Escort ankara bayan escort Adana Escort bayan

Home Hot News Bikin Merinding, Momen Terakhir Markis Kido Sebelum Meninggal Dunia

Bikin Merinding, Momen Terakhir Markis Kido Sebelum Meninggal Dunia

manfaat.co – Markis Kido merupakan legenda bulu tangkis Indonesia yang meninggal dunia di usia 36 tahun pada hari Senin(14/6/2021). Dirinya meninggal saat tengah bermain bulu tangkis bersama rekannya di GOR Petrolin, Tangerang Banten.  Legenda bulu tangkis Indonesia yang meninggal setelah bermain bulu tangkis dengan rekannya, rupanya ibu Markis Kido mengaku sempat melarang pergi Markis Kido sebelum meninggal dunia. untuk pergi main Bultang. Peraih medali emas Olimpiade 2008 itu dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung. 

Menurut cerita dari sang adik, Bona Septano kalau kakaknya tersebut sudah dilarang dan tetap memaksa untuk pergi bermain Bulu Tangkis. Bona mengatakan kalau Markis Kido saat ini sedang berada di dalam kondisi yang kurang baik belakangan hari ini, Tekanan daran eks mitra Hendra Setiawan itu sedang tinggi. Tekanan darah tinggi sebetulnya sudah lama diidap oleh Kido, tetapi memang kondisinya agak memburuk dalam beberapa hari sebelum meninggal. 

Kido sendiri sempat memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter dan masih rutin untuk mengkonsumsi obat. “Beberapa hari sebelumnya memang agak tidak enak badan, tapi masih normal aja karena Uda (Kido, red) tensinya memang tinggi dan rutin minum obat tiap Jumat,” kata Bona selepas pemakaman kakaknya di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021) Seperti yang dilansir dari sumber berita tribunnews.com

Bona juga mengatakan beberapa hari sebelum meninggal Kido yang mengaku sempat tidak enak badan dan akibat adanya tekanan darah tinggi yang sudah lama diidapnya itu ”Sempat dibawa ke dokter dan minum obat rutin. Pagi [Senin] pun sempat sarapan sama mama, siang makan di luar sama mama, sore baru izin pamit mau pergi main sama Candra [Wijaya],” ucap Bona, mantan atlet bulutangkis yang saat ini berprofesi sebagai pilot. 

Bona mengatakan sang ibu, Zul Asteria sempat melarang untuk keluar rumah tetap Kido bersikera pergi bermain bulu tangkis. Bulu tangkis merupakan olahraga yang membesarkan namanya. “Mama sempat melarang karena sedang kurang fit, di rumah saja. Tapi kata Uda tidak apa-apa karena senang bisa ketemu teman dan tidak akan capek mainnya. Akhirnya sama mama dibolehkan keluar,” ucap Bona.

Markis merupakan pebulutangkis Elite Indonesia dan Dunia pada masanya kala itu. Pria kelahiran Jakarta 11 Agustus 1984 itu bakal disegani saat berpasangan dengan Hendra Setiawan yang kini sudah berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Kido sendiri memulai kiprah di Olahartah Tepokbulu ini sejak dirinya masih kecil hingga akhirnya dirinya fokus ketika menjelang remaja. 

Setelah ditarik klub Jaya Raya dan bersekolah di SMA Ragunan, Kido masuk Pelatnas Cipayung pada 2001 saat itu dirinya masuk Pelatnas dengan status sebagai pemain tunggal. Cukup lama berselang Markis kido kemudian pindah haluan untuk ke nomor ganda dan meraih segudang prestasi khususnya bersama Hendra. Lalu semenjak mengidap darah tinggi kondisi fisiknya menurun. Ini dia momen merinding saat terakhir Markis kido terakhir kalinya.

Momen Cwibc 1 Dan Ibunya Markis Kido Sebelum Meninggal DuniaMarkis-Kido-sebelum-meninggal-dunia

Dunia bulutangkis berduka menyusul kabar meninggalnya mantan pebulutangkis Indonesia, Markis Kido pada hari Senin Malam 14 Juni 2021. Dalam akun media sosial Instagram CWIBC 1 dikenal sebagai Candra Wijaya International Badminton Center itu diceritakan mengenai momen terakhir Markis Kido sebelum Ambruk hingga Ibu Markis Kido yang sempat melarang dirinya untuk pergi bermain. 

Seperti yang dikatakan CWIBC 1 “Ini adalah momen terakhir kali bersama Alm. Markis Kido sebelum dia jatuh tak sadarkan diri. Score ketika itu masih 15-8 (game 30) atau baru saja pindah lapangan, tidak ada tanda-tanda aneh atau hal mencurigakan dari gerak-gerik Kido saat itu, namun tak lama kemudian saya terkejut, panik dan segera lari masuk ke lapangan karena melihat Kido sudah dalam posisi aneh telungkup ke depan,” tulis Cwibc 1. Candra Wijaya pun sangat merasakan bersalah dengan upaya dirinya semaksimal mungkin bisa memberikan pertolongan pertama tetapi takdir berkehendak lain. 

Markis Kido sebelum meninggal dunia di lapangan terlihat tertawa lepas dan tidak lama ambruk telungkup. “Selamat jalan Do, elu patriot olahraga, meninggal di lapangan itu sebuah kehormatan. 3 jam nonstop main kotakan di Thomas Cup 2006 rasanya baru kemarin dan itu pula yang selalu jadi bahan candaan kita yang tak terlupakan.” “Kita semua merasa kehilangan pergilah dalam damai dan semoga elu mendapat tempat terbaik bersamanya. Untuk keluarga yang ditinggalkan kami hatur turut berduka cita sedalam-dalamnya semoga diberi kekuatan dan ketabahan,” tutup cwibc 1.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments