manfaat.co – Kamu merasa pasangan kamu selalu tidak mau kalah saat bertengkar? Mungkin itu termasuk ciri pasangan egois. Dalam hubungan pernikahan tentunya tidak selalu berjalan mulus, pastinya masing-masing pasangan pernah mengalami pasang surut hubungan, mulai dari pertengkaran kecil hingga pertengkaran hebat.
Setiap orang pun memiliki sikap yang berbeda-beda, tapi ketika dalam hubungan pernikahan, kalau pasangan bersikap sangat egois bisa memicu keributan besar. Setiap pasangan tentunya ingin pernikahan selalu harmonis dan tetap terselamatkan dari berbagai konflik yang terjadi, oleh karena itu kamu perlu mengenali pasangan kamu termasuk orang yang egois atau tidak.
Begini Ciri Pasangan Egois Dalam Hubungan Pernikahan
- Menganggap Masalahnya Lebih Penting
Ciri pertama yang menandakan kalau dia egois dalam pernikahan yaitu merasa kalau masalah pasanganmu itu selalu lebih penting dan lebih besar dibanding masalah yang sedang kamu alami, sebagai contoh ia sering mengatakan kalimat “Kamu cuma gitu doang, sedangkan aku…”. Padahal setiap orang memiliki kadar masalahnya masing-masing, apa yang menurut seseorang sepele bisa jadi berat ketika dihadapkan pada orang lain.Kalau kamu merasa sering melakukan hal ini, sebaiknya jangan pernah mengatakan hal seperti itu lagi, kamu tidak pernah tahu bagaimana perasaan orang tersebut menghadapi masalahnya, kalau kamu tidak bisa memahami perasaanya, setidaknya jadilah pendengar yang baik tanpa menyepelekan masalahnya. Karena hal tersebut hanya membuat kamu terlihat seperti orang yang egois. - Selalu Kamu Yang Berkorban
Ciri pasangan egois selanjutnya yaitu selalu kamu yang berkorban, dalam hubungan yang sehat, harus ada keseimbangan antara pemberi dan penerima. Tidak bisa kalau hanya salah satu pihak saja yang selalu berkorban alias berperan sebagai pemberi, sedangkan pasangannya hanya ingin bersenang-senang saja.Kalau selama ini dia yang ingin selalu diperhatikan, dituruti kemauannya, dan sebagainya, tandanya pasanganmu adalah tipe yang egois. Saat dalam hubungan pernikahan seharusnya kedua pasangan saling bahu-membahu, jangan sampai salah satu pasangan merasa hanya dia yang berkorban banyak untuk pasangannya, hal ini biasanya bisa menjadi pemicu keributan. - Merasa Kukuh Dengan Caranya
Saat menikah, tidak bisa lagi mempertahankan kebiasaan lama untuk keras kepala terhadap cara yang diyakini, karena ada pihak lain, yaitu pasangan juga memiliki kepentingan dan keinginan yang perlu dipertimbangkan. Kalau selama pernikahan yang kamu jalani, selalu dia yang merasa caranya paling benar, kemauannya yang paling valid untuk diikuti, tandanya pasangan kamu termasuk orang yang egois.Menghadapi orang yang egois memang terkadang membuat kita merasa lelah dengan sikapnya yang tidak ingin mengalah sama sekali, tapi dalam hubungan pernikahan kamu sebisa mungkin membicarakan baik-baik dengan pasangan agar bisa sadar dengan perilakunya yang kurang baik. - Saat Bertengkar Harus Dia Yang Menang
Ciri pasangan egois selanjutnya bisa dilihat saat timbul konflik, saat bertengkar harus selalu dia yang memang. Pertengkaran bukan lagi tentang masalahnya apa, tapi sekedar adu perdebatan, kalau hal ini terus dipertahankan akan sulit untuk mempertahankan hubungan pernikahan kamu tetap seimbang dan persoalan yang sama dapat kembali terus berulang karena setiap kali masalah itu timbul yang difokuskan hanya pada siapa yang akan menjadi pemenangnya.Kalau kamu atau pasanganmu merasa seperti ciri-ciri yang disebutkan ini sebaiknya perlahan mengubah sikap, coba untuk mendiskusikan setiap masalah dengan kepala dingin, sesekali setiap pasangan pasti akan berdebat hebat, tapi jangan sampai mengeluarkan kata-kata kasar yang semakin memicu pertengkaran, atau kata-kata mengancam agar kamu bisa menjadi pemenangnya. Menjadi pemenang dalam pertengkaran tidak akan membuat kamu terlihat hebat karena bisa menang, justru akan membuat kamu seperti orang yang sangat egois. - Selalu Mempermasalahkan Kekurangan Yang Kamu Miliki
Di dunia ini tidak ada satu pun manusia yang sempurna, dan hubungan pernikahan yang sehat. seharusnya mampu menerima kekurangan di masing-masing individu. Kalaupun ada kekurangan pasangan yang sebenarnya dapat diperbaiki karena dapat merugikan dirinya sendiri dan orang yang ada di sekitarnya.Cara penyampaiannya pun juga harus tepat, tidak main hakim sendiri seolah hanya kamu saja yang kurang dan dia sempurna. Kalau pasangan kamu selalu mempermasalahkan kekuranganmu, tanya dia egois, kalau kamu kurang suka dengan sikapnya ini sebaiknya bicarakan baik-baik dengannya.